Banyak orang yang terjebak pada situasi apakah lebih baik memulai bisnis terlebih dahulu? Atau lebih afdol menentukan target konsumen terlebih dahulu. Dimana pada akhirnya bisa terjadi dua kemungkinan. Anda tidak memulai bisnis anda? atau anda memulai bisnis anda tanpa target konsumen yang jelas.
Daripada kita tidak beranjak dari titik yang kurang menguntungkan tersebut, dimanapun kondisi kita, sudah memulai bisnis, atau akan memulai bisnis, alangkah baiknya berbagi tentang pentingnya menentukan target konsumen anda.
Secara sederhana sebenarnya hal ini sudah dilakukan oleh banyak orang tanpa ada teori baku yang menyertainya. Contoh sederhana adalah: banyaknya orang membuka kios tambal ban di jalan raya yang memiliki kepadatan lalu lintas tinggi dan kondisi jalan yang rusak. Target konsumennya adalah pengendara motor/mobil. Atau contoh sederhana lain adalah: banyaknya kios warteg (warung nasi) di area-area dekat kampus. Target konsumennya tentunya adalah mahasiswa atau penghuni kampus yang lain yang membutuhkan makan murah misalnya.
Akan tetapi lain ceritanya jika kita bicara dalam tataran bisnis yang sudah besar volume dan valuenya dan tentunya lebih kompleks aspek operationalnya. Apalagi bisnis besar yang memiliki skala kompetisi yang tinggi, serta banyak pesaing dan berbagai regulasi yang mengatur, bahkan membatasi gerak langkah ekspansi yang dilakukan. Oleh karena itu, perlu strategi yang lebih tersetruktur untuk dapat meningkatkan angka penjualan, menambah konsumen loyal dan tentunya memenangkan persaingan.
Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan sbb:
1) Tentukan Konsumen Base anda. Beberapa kriteria yang bisa anda ujikan/tanyakan seperti: Apakah konsumen ideal anda adalah lelaki/wanita?; Berapa kisaran usia ideal membutuhkan produk/jasa anda?; Apakah mayoritas pekerjaan mereka, apakah cocok dengan produk yang kita tawarkan/tidak?
2) Tentukan Kebutuhan Utama mereka. Perlu dibuatkan sebuah scoring method yang sederhanayang memberikan alternatif kebutuhan prioritas mereka: apakah makanan/minuman? Fashion? Produk Layanan Kesehatan? Asuransi? atau jasa lainnya? Dari sini kita dapat menentukan skala prioritas sesuai bobot setiap kebutuhan yang mereka inginkan.
3) Tentukan Frekuensi Kebutuhan mereka. Dari list kebutuhan yang anda dapatkan, apakah mereka memerlukan sesuatu yang bersifat rutin harian/mingguan/bulanan?. Atau mereka akan membutuhkan produk anda sekali dalam setahun atau bahkan seumur hidup? Dengan demikian anda yakin seberapa besar market yang akan anda ciptakan dalam bisnis ini.
4) Tentukan Media yang tepat & cepat. Setelah mengenali siapa konsumen utama dan apa yang mereka butuhkan, kita perlu menentukan media yang tepat yang dapat segera memberikan informasi setepat dan secepat mungkin. Fokus pada produk/jasa yang kita tawarkan, dan ciptakan media2 yang nyaman untuk mereka akses. Apakah media informasi online (Social Media), atau melalui komunikasi langsung di outlet.
5) Ciptakan Feedback. Ini adalah bagian penting yang harus selalu ada, untuk mengukur sejauh mana strategi dan pendekatan yang kita lakukan dapat secara efektif menyentuh kebutuhan konsumen kita. Bisa melalui metode quisioner, atau sekarang cukup populer adalah: FGD (Focus Group Discussion). Yaitu dengan mengundang sekelompok konsumen yang memiliki ciri/profile berbeda, kemudian memberikan topik-topik diskusi terkait dengan produk, pelayanan dan persepsi konsumen terhadap produk anda. Tujuannya adalah untuk menguji dan mengeksplorasi harapan dan kebutuhan konsumen atas produk/jasa yang kita berikan.
Daripada kita tidak beranjak dari titik yang kurang menguntungkan tersebut, dimanapun kondisi kita, sudah memulai bisnis, atau akan memulai bisnis, alangkah baiknya berbagi tentang pentingnya menentukan target konsumen anda.
Secara sederhana sebenarnya hal ini sudah dilakukan oleh banyak orang tanpa ada teori baku yang menyertainya. Contoh sederhana adalah: banyaknya orang membuka kios tambal ban di jalan raya yang memiliki kepadatan lalu lintas tinggi dan kondisi jalan yang rusak. Target konsumennya adalah pengendara motor/mobil. Atau contoh sederhana lain adalah: banyaknya kios warteg (warung nasi) di area-area dekat kampus. Target konsumennya tentunya adalah mahasiswa atau penghuni kampus yang lain yang membutuhkan makan murah misalnya.
Akan tetapi lain ceritanya jika kita bicara dalam tataran bisnis yang sudah besar volume dan valuenya dan tentunya lebih kompleks aspek operationalnya. Apalagi bisnis besar yang memiliki skala kompetisi yang tinggi, serta banyak pesaing dan berbagai regulasi yang mengatur, bahkan membatasi gerak langkah ekspansi yang dilakukan. Oleh karena itu, perlu strategi yang lebih tersetruktur untuk dapat meningkatkan angka penjualan, menambah konsumen loyal dan tentunya memenangkan persaingan.
Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan sbb:
1) Tentukan Konsumen Base anda. Beberapa kriteria yang bisa anda ujikan/tanyakan seperti: Apakah konsumen ideal anda adalah lelaki/wanita?; Berapa kisaran usia ideal membutuhkan produk/jasa anda?; Apakah mayoritas pekerjaan mereka, apakah cocok dengan produk yang kita tawarkan/tidak?
2) Tentukan Kebutuhan Utama mereka. Perlu dibuatkan sebuah scoring method yang sederhanayang memberikan alternatif kebutuhan prioritas mereka: apakah makanan/minuman? Fashion? Produk Layanan Kesehatan? Asuransi? atau jasa lainnya? Dari sini kita dapat menentukan skala prioritas sesuai bobot setiap kebutuhan yang mereka inginkan.
3) Tentukan Frekuensi Kebutuhan mereka. Dari list kebutuhan yang anda dapatkan, apakah mereka memerlukan sesuatu yang bersifat rutin harian/mingguan/bulanan?. Atau mereka akan membutuhkan produk anda sekali dalam setahun atau bahkan seumur hidup? Dengan demikian anda yakin seberapa besar market yang akan anda ciptakan dalam bisnis ini.
4) Tentukan Media yang tepat & cepat. Setelah mengenali siapa konsumen utama dan apa yang mereka butuhkan, kita perlu menentukan media yang tepat yang dapat segera memberikan informasi setepat dan secepat mungkin. Fokus pada produk/jasa yang kita tawarkan, dan ciptakan media2 yang nyaman untuk mereka akses. Apakah media informasi online (Social Media), atau melalui komunikasi langsung di outlet.
5) Ciptakan Feedback. Ini adalah bagian penting yang harus selalu ada, untuk mengukur sejauh mana strategi dan pendekatan yang kita lakukan dapat secara efektif menyentuh kebutuhan konsumen kita. Bisa melalui metode quisioner, atau sekarang cukup populer adalah: FGD (Focus Group Discussion). Yaitu dengan mengundang sekelompok konsumen yang memiliki ciri/profile berbeda, kemudian memberikan topik-topik diskusi terkait dengan produk, pelayanan dan persepsi konsumen terhadap produk anda. Tujuannya adalah untuk menguji dan mengeksplorasi harapan dan kebutuhan konsumen atas produk/jasa yang kita berikan.