Berbicara tentang perjalanan ritel modern di Indonesia, saya senang menggambarkannya dalam beberapa tahapan perkembangan sebagai berikut:
1. Tahap Pertama : Era Tahun 90-an
Era ini dimulai pada awal sampai pertengahan tahun 90-an, dan dianggap sebagai permulaan munculnya ritel modern di Indonesia. Era ini bisa disebut, sebagai masa kelahiran seluruh format ritel modern, baik format toko modern berukuran besar (Hypermarket dan Supermarket) hingga toko modern berukuran kecil (Minimarket). Tentunya perkembangan ini dimulai di kota-kota besar di sekeliling wilayah Jabodetabek.
Periode ini merupakan masa transformasi dari toko-toko tradisional perseorangan, ke format toko modern dengan beberapa ciri utama seperti: adanya mesin kasir, ruang ber-AC, alat-alat pajang modern, POP yang menarik, serta beragam promosi dari para pemilik brand (principle).
Pada masa ini merupakan fase transisi atau perkenalan, dimana belum cukup jelas di format mana yang sukses berkembang mendominasi pasar. Semua pemain ritel modern bisa dikatakan sama-sama "starter". Secara jumlah perusahaan yang bermain di bidang ritel modern ini juga masih sangat sedikit dan terbatas. Beberapa brand berasal dari luar negeri, yang masuk menghadirkan konsep baru yang menarik bagi pelanggan ritel di perkotaan. Diantaranya seperti Macro Cash and Carry yang membuka gerai pertamanya di tahun 1992.
Dari dalam negeri sendiri, beberapa pemain lokal sebenarnya sudah cukup eksis seperti Supermarket Hero dan Gelael, yang sudah beroperasi jauh sebelum masuk era 90an. Dan dilanjutkan dengan hadir dan berkembangnya format ritel kecil seperti Indomart dan Alfamart di akhir tahun 90-an. Pada saat itu, belum ada dominasi format ritel tertentu. Karena ekspansi dan penambahan jumlah outlet nya juga masih terbatas.