Hari ini saya mengikuti presentasi review penjualan ritel selama fasting season (Seasonal puasa lebaran) di tahun 2009 yang disampaikan oleh AC Nielsen.
Ada hal yang menarik bahwa secara umum pertumbuhan bisnis ritel di tahun 2009 (year to date), merupakan yang terburuk selama 7 tahun terakhir, yaitu mencapai single digit +/- 8% saja. Jika di tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan selalu mencapai double digit.
Kategori produk yang menjadi sorotan utama dalam presentasi tersebut tentunya adalah produk seasonal groseries yaitu syrup, biskuit dan sedikit pembahasan di kategori non food.
Untuk produk biskuit dan syrup secara umum juga mengalami penurunan dalam persen pertumbuhannya dibandingkan dengan pertumbuhannya di tahun lalu.
Ada point menarik yang disampaikan selain review mengenai performance ritel pada saat seasonal. Diantaranya adalah market update dan informasi trend konsumen di akhir 2009 dan menghadapi 2010.
Didasari oleh semakin tingginya pertumbuhan konsumen produk lifestyle dan gadget teknologi, maka Nielsen merekomendasikan ritel untuk menangkap momentum tersebut untuk bersiap menawarkan konsep yang berbeda untuk konsumen. Peritel harus dapat menyentuh seluruh media yang selalu digunakan banyak orang saat ini yang dapat dibilang bergantung pada 3 screen: their Tv, their laptop/desktop, and their mobile untuk dapat memasarkan brand mereka.
Kekuatan brand kita akan sangat bergantung dengan bagaimana kita mengadaptasi diri kita terhadap perubahan preferasi konsumen dari basic needs oriented menjadi yang lebih high end secondary items.
Kemudian Nielsen juga menggaris bawahi bahwa penting bagi peritel untuk memperkuat diferensiasi diantara kompetisi yang ada. Konsumen tidak hanya membutuhkan harga yang murah atas minyak goreng, telur, beras, gula, daging dll. Akan tetapi konsumen akan mulai mencoba merubah pola belanja kepada produk secondary item, lifestyle, trend, gadget, technology, fashion,
Berdasarkan estimasi para pelaku ritel sulit diharapkan bisnis di tahun 2009 bisa ditutup dengan persen pertumbuhan diatas 10%. Mungkin semua pemain ritel harus puas diangka single digit di tahun ini, dengan berharap pada ekspansi yang agresif di tahun depan.
Dan merujuk pada global review, setidaknya indonesia masih diharapkan sebagai salah satu negara yang menjanjikan untuk investasi di tahun 2010, setelah China dan India. Dan menurut pemaparan Nielsen beberapa pemain ritel sudah memberikan sinyal akan adanya ekspansi yang cukup optimis di tahun depan. Apakah ini pertanda baik untuk kita semua, kita akan lihat tidak lama lagi.
No comments:
Post a Comment